Jika Anda mampir ke kota TUBAN,
jangan sampai Anda tidak membeli Batik Gedok sebab
kalau tidak, anda pasti menyesal. Batik Gedog salah satu produk unggulan, yang
sudah melanglang ke mancanegara. Sentra industri di Desa Margorejo, Kecamatan
Kerek, sekitar 35 kilometer ke arah barat pusat kota, menawarkan satu bentuk
wisata tersendiri. Sambil berburu batik gedog, yang tahun 2002 produksinya
14.800 lembar, pengunjung dapat melihat proses pembuatan tenun khas Tuban yang
didominasi motif burung dan bunga yang masih sangat tradisional: mulai
pembuatan benang dari kapas, penenunan, hingga pembatikan.
Tuban juga terkenal dengan sebutan “Kota Seribu Goa”. Sebagai daerah pesisir,
Tuban yang konon merupakan salah satu pintu masuk menuju Kerajaan Majapahit itu
juga kaya akan peninggalan zaman lampau yang kini menjadi daerah tujuan wisata.
Antara lain terdapat makam Sunan Bonang, Museum Kambang Putih, Klenteng Kwan
Sing Bio, yang dipercaya kelenteng tertua di Indonesia, Meskipun mitos ini
belum pernah terbukti, tapi banyak orang-orang Tionghoa percaya. Kepiting
sebagai simbol pada pintu gerbangnya, menjadi tempat wisata religius. Juga
terdapat pemandian alam Bektiharjo dan pemandian air hangat Prataan. Selain itu
juga terdapat wisata air terjun '' Nglirip" dan pantai Tuban yang penuh memori berpotensi menyedot pengunjung. Goa Akbar yang terletak di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, lebih kurang satu kilometer
dari pusat Kota Tuban. Berbeda dengan umumnya goa yang kerap menimbulkan kesan
menyeramkan dan dihuni banyak kelelawar, goa yang berada di bawah Pasar Baru,
pasar utama Tuban, tersebut dikembangkan sebagai obyek pariwisata yang
menawarkan kesejukan, kenyamanan, dan keindahan tersendiri. karena guanya luas,
tempat ini lebih tertata sehingga terkesan menarik. Dalam sehari ribuan
wisatawan yang sebagian besar wisatawan lokal berkunjung ke tempat ini.
Belum ditambah dengan wisata
kulinernya, Kota Tuban juga mempunyai makanan dan minuman khas yang sangat
menggoda dan dijamin pasti ingin mencicipinya kembali, seperti Rajungan, Pepes
belut, Pepes Kodok, Ayam Panggang Bektiharjo, dan untuk minumannya yang sangat
menggoda yaitu “Legen”, yang konon bisa meluruhkan sakit batu ginjal. Minuman
Legen merupakan minuman khas daerah Tuban terbuat dari air dahan pohon Siwalan
yang banyak bertebaran di daerah Tuban dengan tanpa dilakukan fermentasi,
rasanya manis khas, segar dan enak, sekali mencicipi pasti dijamin ingin
mencicipinya kembali. Tapi sayang, ada beberapa oknum yang sengaja
mencampurnya, sehingga rasanya menjadi lain, jadi bagi para wisatawan yang
sengaja berkunjung ke kota kami Tuban tercinta, apabila ingin merasakan Minuman
Legen asli mesti selektif dan nanya nanya terlebih dahulu kepada masyarakat
setempat, dijamin mereka pasti tau dimana bisa mendapatkan Legen asli, dan
biasanya membelinya langsung datang kerumah orang yang berjualan. Minuman Legen
lebih enak lagi apabila didapatkan pada musim kemarau. Minuman ini sangat cocok
sekali apabila dihidangkan dingin-dingin atau diberi es batu. Apabila anda-anda
ingin berkunjung ke kota kami atau sekedar ingin melepas lelah dalam perjalanan
dan berhenti ke kota kami, jangan lupa untuk rajin bertanya apabila ingin
mendapatkan wisata kuliner kota Tuban, dijamin wisata kuliner kota Tuban sangat
menyenangkan dan anda akan merasa puas.
Apabila anda sudah puas dengan wisata kulinernya, anda juga bisa mendapatkan oleh-oleh produk olahan laut,
sebab Tuban mempunyai produk olahan laut yang sangat layak untuk dijadikan
oleh-oleh atau dikonsumsi sendiri, seperti Terasi Tuban, Petis Ikan, Petis
Udang, Kerupuk Udang, dan ikan Teri.
Meskipun mempunyai beberapa produk
unggulan, secara umum usaha pertanian Tuban, yang menduduki peringkat pertama
penyumbang kegiatan ekonomi Tuban ,
masih bersandar pada produksi tanaman pangan, terutama padi dan jagung. Kacang
tanah dari Tuban juga sudah terkenal dari dulu, bahkan di kota besar seperti
Jakarta kacang dari Tuban mempunyai harga paling tinggi di banding dengan
kacang dari daerah lain atau bahkan kacang impor, sebab Kacang tanah Tuban
bentuknya tidak terlalu besar namun gurih dan manis rasanya walaupun sudah
diolah sekalipun, warna kacang tanah Tuban tetap menarik.
Kekayaan hasil laut dari wilayah
yang populasi sapi potongnya termasuk empat besar di Jatim itu juga terbilang
menggembirakan. Selain tanaman pangan, ekspor berbagai komoditas kelautan cukup
berarti nilainya, seperti udang sekitar Rp 5,4 miliar dan teri senilai Rp 46,2
miliar. Tak ayal, ekspor hasil laut ke Singapura, Jepang, Korea, dan Cina
menjadi pemasok yang cukup besar bagi sektor pertanian.
Oleh karena itu, meski mempunyai cukup banyak potensi industri olahan, seperti
legen dan makanan olahan lain dari Kecamatan Tuban dan Semanding atau gerabah
hias di Kecamatan Semanding dan Parengan, kebanyakan hasil industri kecil dan
menengah Tuban masih berbicara di tingkat lokal. distribusinya pun hanya
menjangkau empat pasar tradisional dan satu pasar hewan.
Sesuai pergeseran peruntukan Tuban dari daerah agraris menjadi daerah industri
yang strategis, Pemda Kabupaten Tuban menata wilayah-wilayah industri dengan
wilayah pertanian sebagai penyeimbang. Lima kecamatan yang diperuntukkan bagi
kawasan industri, yaitu Palang, Tuban, Jenu, Tambakboyo, dan Bancar, akan
ditopang 14 kecamatan lainnya sebagai kawasan hijau.
Dilihat dari segi Obyek wisata dan
Geografis, kota Tuban sangat berpotensi menyedot wisatawan, sebab Tuban berada
pada jalur Pantura yang memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke Kota Tuban.
Hasil Olahan Laut sampai Minyak Bumi
DILIHAT dari karakteristik geografis
dan potensi alamnya, Kabupaten Tuban tidaklah jauh berbeda dengan daerah lainnya
yang berada di pesisir pantai utara Jawa Timur, seperti Kabupaten Gresik dan
Lamongan. Selain memiliki daerah pantai yang cukup panjang, yakni sekitar 65
kilometer, wilayah Tuban juga terdiri dari gunung-gunung kapur dan hutan jati
yang saat ini sudah mulai habis.
Dengan kondisi alam yang demikian, maka tak heran potensi daerah Tuban menjadi
cukup luas, mulai dari laut sampai daratan. Salah satu hasil kekayaan laut
Kabupaten Tuban yang sudah dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor adalah potensi
ikan teri nasi.
Pengolahan ikan teri yang terdapat di daerah pantai, seperti di Kecamatan
Palang, Jenu, Tambakboyo, dan Bancar, hasilnya sudah diekspor ke Jepang. Tidak
main-main, kapasitas produksinya mencapai 130 ton dengan nilai produksi
mencapai Rp 3,4 miliar per tahun.
Tak berbeda dengan kekayaan alam
lautnya, potensi perut bumi Tuban juga cukup besar. Salah satu di antaranya
adalah minyak bumi. Di wilayah Tuban saat ini sedikitnya terdapat sekitar enam
daerah yang memiliki cadangan minyak dan gas (Migas) yang akan dan sedang dieksploitasi. Beberapa daerah itu di
antaranya di Kecamatan Singgahan dengan 20 sumur yang sebagian sumurnya telah
dieksploitasi, yaitu Bangilan, Bukar, Parengan, Jenu, Mudi, dan Rengel.
Selain Mobil Oil, perusahaan eksplorasi dan eksploitasi migas yang sudah cukup
lama beroperasi di Tuban, yaitu Devon Oil dan JOB Pertamina, serta perusahaan
migas dari Cina, Petrochina serta pabrik semen Gresik dan pabrik semen Holcim juga sudah berdiri di bumi ronggolawe.
Eksplorasi dan eksploitasi migas di
Tuban tidak hanya dilakukan di darat, tetapi juga di lepas pantainya. Pertamina
memprediksikan terminal transit bahan bakar minyak di Tuban yang beroperasi
sejak tahun 2009. Terminal transit ini dimaksudkan untuk menjamin pasokan bahan bakar
minyak ke wilayah Jawa Timur dengan pemasangan pipa aliran bahan bakar minyak
dari Tuban ke Surabaya yang panjangnya mencapai 140 kilometer. Lokasi terminal
transit di Tuban seluas 40 hektar adalah dengan tangki timbun berkapasitas
450.000 kiloliter karena kondisi daerah Tuban dinilai lebih sesuai dan tidak
terlalu jauh dari Surabaya.
Besarnya potensi alam yang dimiliki Kabupaten Tuban memang telah mengundang
sejumlah industri untuk berinvestasi di Tuban. Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Tuban tampaknya sadar benar akan potensi daerahnya. Hal ini dapat dilihat dari
Rencana Tata Ruang Kawasan Industri (RTRKI) yang disusun. Pemkab Tuban akan
menyediakan zona industri seluas 49.210 hektar atau 26,74 persen dari luas
seluruh wilayah Kabupaten Tuban.
Menurut informasi yang diperoleh dari Pemkab Tuban, luas areal yang sudah
termanfaatkan untuk industri sekitar 29.223 hektar sehingga masih ada sekitar
20.097 hektar lahan yang belum digunakan. semoga dengan kepemimpinan Bupati yang Baru semoga dapat lebih memajukan Kabupaten Tuban(roy)