Tampilkan postingan dengan label Masalah Raskin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Masalah Raskin. Tampilkan semua postingan

06 Oktober 2011

Kualitas Raskin Dikeluhkan, Bulog Janji Akan Segera Mengganti

Perum Bulog akan mengganti raskin yang diterima warga manakala beras murah untuk keluarga miskin dinilai tidak layak konsumsi.
Penegasan tersebut disampaikan Sub Divre III Bulog Bojonegoro melalui Kepala Gudang Bulog Wire Tuban, Dwi S, menanggapi  keluhan warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, terkait mutu raskin yang diterima mereka baru-baru ini.
“Kami akan mengganti semua raskin yang tidak layak konsumsi dengan beras yang lebih baik. Sedari awal sewaktu sosialiasi droping raskin hal itu sudah pula kita sampaikan kepada masyarakat,” tutur Dwi.
Ketika ditanyakan tentang pengawasan dan mekanisme sortir beras untuk raskin dari mitra kerja Bulog yang masuk ke gudang, Dwi menyatakan kalau semua prosedur dilalui sesuai dengan mekanisme yang ada.
“Semua beras yang masuk ke gudang sudah diseleksi petugas kami sesuai mekanisme. Dan saya tidak mungkin melakukan kontrol satu per satu. Laporan dari petugas gudang sudah cukup bagi saya. Kalau dicari-cari kesalahannya pasti akan ada. Dalam hal ini, saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Bila ada yang kurang pas, semua kesalahan saya,” tukas Dwi emosional.
Dwi menolak berkomentar lebih jauh, sewaktu ditanyakan soal harga beras sesuai pagu pemerintah yang jauh lebih murah daripada harga beras di pasaran. Akibatnya, banyak pedagang yang lebih memilih menjual beras di luar, karena harganya lebih tinggi. Imbasnya Bulog sempat kesulitan mendapatkan beras.
Pada kesempatan itu, Dwi juga menyatakan sulitnya mendapatkan beras saat ini. Hal tersebut, menurut Dwi, sudah disampaikan kepada Bupati Tuban Sub Divre III Bulog Bojonegoro atasannya langsung.
Berbeda dengan Dwi, Kasub Bulog Divre III Bojonegoro, Imam Budi, dalam beberapa kali kesempatan menanggapi persoalan yang terjadi pada distribusi raskin dengan sikap lebih bijaksana dan rasional dan berusaha mencari akar permasalahan yang terjadi.
“Setiap laporan dan keluhan menyangkut raskin secepatnya kami tindaklanjuti serta kami evaluasi kinerja staf saya. Karenanya untuk menjaga mutu raskin dari mitra kerja Bulog, kita akan buat kantong packagingya dalam bentuk transparan yaitu plastik warna bening di setiap sak raskin. Dengan begitu akan lebih mudah dilakukan pengawasan,” tutur Imam Budi.
Mencuatnya persoalan mutu raskin tersebut, berawal dari keluhan warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, terkait raskin yang diterima warga. Disamping warnanya kekuning-kuningan, kondisi berasnya pecah-pecah layaknya menir.
“Raskin yang kami diterima dalam droping kali ini, sangat tidak layak konsumsi. Disamping berasnya hancur warnanya pun kekuning-kuningan. Lho apa ini bentuk komitmen Perum Bulog dalam upaya ikut membantu mengentas kemiskinan? Harga murah karena memang bagian dari program pemerintah, tidak seharusnya bantuan pangan bagi orang miskin diberikan seadanya,” ujar, Mustahal, tokoh warga setempat, yang berharap  agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.
Musatahal juga merespon positif upaya Bulog mengganti dengan beras yang layak konsumsi. Namun, ia mengingatkan agar hal itu tidak jadi kebiasaan. dr Tubanportal.com